Selasa, 19 November 2013

Solo Batik Fashion (SBF) V


Kontes Tulisan Tentang Solo

Surakarta, atau sering disebut dengan nama Solo merupakan salah satu kota budaya yang ada di Indonesia. Terdapat berbagai macam budaya asli Kota Solo, salah satu budaya yang paling terkenal adalah batik. Batik merupakan kain dengan corak atau motif yang beragam, dan mempunyai makna berbeda-beda setiap motifnya. Cara pembuatannya ada dua macam, yang pertama dengan ditulis manual menggunakan alat tradisional bernama canting. Adapun cara kedua yaitu dengan sablon atau cap.Solo Batik Fashion 
Pada zaman dahulu, batik merupakan salah satu jenis yang dibuat di Keraton Surakarta, dan batik hanya diperuntukkan bagi kalangan Keraton. Namun seiring dengan perkembangan zaman, batik mulai diperbolehkan ‘keluar’ dari Keraton. Awalnya, batik  dipakai oleh orang yang berumur relatif tua dan digunakan hanya untuk acara-acara resmi, misalkan menghadiri pernikahan, pertemuan dengan orang-orang penting, dan acara resmi lainnya. Seperti yang kita tahu, sekarang batik mulai digemari oleh banyak kalangan, baik tua, muda, maupun anak-anak. Selain itu, batik tidak hanya digunakan pada acara-acara resmi saja, tetapi mulai digunakan untuk bersantai, jalan-jalan, dan lain sebagainya.
Banyaknya kalangan muda yang mengenakan batik menyebabkan munculnya designer-designer yang merancang batik modern sesuai selera anak muda. Model batik yang ada sekarang sangat beragam dan menarik, tentunya dengan harga yang beragam juga. Rancangan model batik saat ini tidak hanya beredar di pasaran dalam negeri, tetapi juga beredar di kancah internasional, yang kemudian membawa corak dan warna baru dalam dunia tata busana dan permodelan dunia. Contohnya saja peserta Solo Batik Carnival (SBC) yang mengikuti Festival Chingay di Singapura pada Februari 2010 dan Pesta Budaya Tong-Tong di Den Haag, Belanda, April 2010.
Berkembangnya batik di luar negeri tentu saja membawa nama Indonesia sebagai negeri yang sangat memperhatikan, mempertahankan, dan mengembangkan budayanya dengan baik. Akan tetapi Indonesia tidak boleh terbuai dengan pujian tersebuat, dan justru membuat lengah. Karena pujian tersebuat bisa membuat negara lain merasa iri dan mungkin saja mengaku-aku bahwa batik merupakan budaya asli mereka.
Sadar akan hal tersebut, Pemerintah Kota Surakarta sebagai salah satu daerah asal batik yang terkenal di Indonesia berinisiatif menyelenggarakan sebuah acara pergelaran busana yang bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan, sekaligus mempertahankan batik sebagai identitas Indonesia. Acara yang dikenal dengan Solo Batik Fashion (SBF) ini sudah diselenggarakan sejak tahun 2009. Acara ini menampilkan busana-busana batik rancangan designer-designer ternama di Solo. Tidak hanya designer ternama, acara ini juga menampilkan busana batik hasil rancangan pelajar sekolah kejuruan dan UKM batik.
Pada tahun 2013, tepatnya pada tanggal 30 Agustus lalu, SBF diselenggarakan dengan tema “Bunga Rampai Indonesia”. Acara SBF ke-5 tersebut diadakan di Balaikota Surakarta. Acara ini diadakan untuk memperkenalkan batik secara lebih luas, dan juga untuk memicu ide-ide kreatif dari para penonton dan peserta.

Untuk menyaksikan pergelaran busana ini, para penonton tidak dipungut biaya, sehingga masyarakat umum baik pelajar, pegawai, maupun ibu rumah tangga bisa turut menyaksikan. -ARUM