Surakarta, atau sering disebut dengan nama
Solo merupakan salah satu kota budaya yang ada di Indonesia. Terdapat berbagai
macam budaya asli Kota Solo, salah satu budaya yang paling terkenal adalah
batik. Batik merupakan kain dengan corak atau motif yang beragam, dan mempunyai
makna berbeda-beda setiap motifnya. Cara pembuatannya ada dua macam, yang
pertama dengan ditulis manual menggunakan alat tradisional bernama canting.
Adapun cara kedua yaitu dengan sablon atau cap.Solo Batik Fashion
Pada zaman dahulu, batik merupakan
salah satu jenis yang dibuat di Keraton Surakarta, dan batik hanya
diperuntukkan bagi kalangan Keraton. Namun seiring dengan perkembangan zaman,
batik mulai diperbolehkan ‘keluar’ dari Keraton. Awalnya, batik dipakai oleh orang yang berumur relatif tua
dan digunakan hanya untuk acara-acara resmi, misalkan menghadiri pernikahan,
pertemuan dengan orang-orang penting, dan acara resmi lainnya. Seperti yang
kita tahu, sekarang batik mulai digemari oleh banyak kalangan, baik tua, muda,
maupun anak-anak. Selain itu, batik tidak hanya digunakan pada acara-acara
resmi saja, tetapi mulai digunakan untuk bersantai, jalan-jalan, dan lain
sebagainya.
Banyaknya kalangan muda yang
mengenakan batik menyebabkan munculnya designer-designer
yang merancang batik modern sesuai selera anak muda. Model batik yang ada
sekarang sangat beragam dan menarik, tentunya dengan harga yang beragam juga.
Rancangan model batik saat ini tidak hanya beredar di pasaran dalam negeri,
tetapi juga beredar di kancah internasional, yang kemudian membawa corak dan
warna baru dalam dunia tata busana dan permodelan dunia. Contohnya saja peserta
Solo Batik Carnival (SBC) yang
mengikuti Festival Chingay di
Singapura pada Februari 2010 dan Pesta Budaya Tong-Tong di Den Haag, Belanda, April 2010.
Berkembangnya batik di luar negeri
tentu saja membawa nama Indonesia sebagai negeri yang sangat memperhatikan,
mempertahankan, dan mengembangkan budayanya dengan baik. Akan tetapi Indonesia
tidak boleh terbuai dengan pujian tersebuat, dan justru membuat lengah. Karena
pujian tersebuat bisa membuat negara lain merasa iri dan mungkin saja
mengaku-aku bahwa batik merupakan budaya asli mereka.
Sadar akan hal tersebut, Pemerintah
Kota Surakarta sebagai salah satu daerah asal batik yang terkenal di Indonesia
berinisiatif menyelenggarakan sebuah acara pergelaran busana yang bertujuan
untuk melestarikan, mengembangkan, sekaligus mempertahankan batik sebagai
identitas Indonesia. Acara yang dikenal dengan Solo Batik Fashion (SBF) ini
sudah diselenggarakan sejak tahun 2009. Acara ini menampilkan busana-busana
batik rancangan designer-designer
ternama di Solo. Tidak hanya designer ternama, acara ini juga menampilkan
busana batik hasil rancangan pelajar sekolah kejuruan dan UKM batik.
Pada tahun 2013, tepatnya pada
tanggal 30 Agustus lalu, SBF diselenggarakan dengan tema “Bunga Rampai
Indonesia”. Acara SBF ke-5 tersebut diadakan di Balaikota Surakarta. Acara ini
diadakan untuk memperkenalkan batik secara lebih luas, dan juga untuk memicu
ide-ide kreatif dari para penonton dan peserta.
Untuk menyaksikan pergelaran
busana ini, para penonton tidak dipungut biaya, sehingga masyarakat umum baik
pelajar, pegawai, maupun ibu rumah tangga bisa turut menyaksikan. -ARUM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar